Covid-19 memang berita dan peristiwa yang tak bisa dianggap biasa saja. Semuanya harus benar-benar bersedia singsingkan lengan baju untuk mengatasi satu pandemi ini. Kita diwajibkan ikut serta dengan peran kita masing-masing dan harus saling dukung.
Beritanya yang begitu menyeramkan, tak elak membuat sebagian besar masayarakat dilanda perasaan was-was yang berujung menimbulkan sebuah kecemasan. Kita seakarang dirundung kekhawatiran yang tak pasti dan kegalauan yang kadang tak logis. Di berbagai media sosial unggahan video penderita mulai berseliweran, artikel-artikel yang menuliskan angka pasien positif dan kematian juga mulai bermunculan diberanda facebook, instagram, home google dan kadang mampir pula di grup whatsapp. Hal ini tak dipungkiri lagi berhasil mempengaruhi pikiran seseorang yang menerimanya.
Dalam proses menerima tidak semua orang akan serta merta menerima lapang hati dan siaga, ada dari mereka yang tidak bisa mengontrol laju pikirannya yang sudah tak terkendali membayangkan hal-hal yang beragam, dan kebanyakan menjurus pada hal-hal negatif. Sehingga rasa tidak tenang mulai muncul ditambah dengan adaptasi situasi baru yang harus dilakukan. Pusing kepala ndak tuh !!
Nah, Tenang Gaes, Stay Calm and Stay Positive..
Menghadapi keberagaman wacana di luar yang tak bersahabat, mari kita mulai dari disini dan sekarang :
- Kita harus berNIAT untuk memulai hal baik
- Yakinkan diri kita untuk tetap tenang dan jangan panik
- Tetap melakukan aktifitas yang kita senangi.
- Mau mencoba belajar hal baru
- Membatasi aktifitas dengan media sosial, harus benar-benar dilakukan ini.
- Menonton tayangan yang bermanfaat
- Menerapkan pola hidup sehat ; berolahraga, berjemur, cuci tangan, memakai masker
- Bercengkerama dengan keluarga
- Husnudzon
- Berdoa disetiap keadaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Nah, itu sedikit tips adaptasi suasana baru ini. Beberapa hal di atas saya comot dari beberapa artikel psikologi dan narasumber dan mulai saya terapkan. Kita memang harus mau dan dibiasakan untuk beraktifitas kecil supaya kita bisa terbiasa berpikiran sehat dan tidak mudah panik.
Mengajak diri kita berbincang-bincang untuk menyakinkan diri kita juga perlu dilakukan, sebab itu cara tepat untuk mengontrol pikiran kita yang tak berarah. Menuliskan jurnal diri kita setiap hari juga salah satu solusi tepat media syukur dan evaluasi diri kita yang patut juga untuk dicoba. Boleh juga menceritakan segala perasaan kita pada orang yang kita percaya, atau berbisik mencurahkan segala apapun kepada pemilik semuaNya, diantara sujud atau di bagian doa-doa kita. Ini sebenarnya yang harus kita wajibkan pada diri kita.
Salah seorang ulama mengatakan, “Orang akan melakukan sesuai dengan keyakinannya”. Bukankah sangat menenangkan jika hanya Allah adalah satu-satunya tempat kita bertopang dan kembali. Menambatkan segala urusan dan apapun yang terasa berat dan menyesakkan hanya kepadaNya, karena semuanya seluruhnya ada dalam kekuasaaNya, selama kita yakin akan Qodho’ Baik Buruk dariNya, pasti kita akan diliputi ketenangan dan mensyukuri setiap sesuatu yang kita terima.
“Dengan mengingat Allah, Hati kita akan segera tenang” (QS. Ar-Ro’du :28) begitulah janji Allah kepada hambaNya.
Nah, ada beberapa bacaan dzikir yang bisa teman-teman amalkan, di sela-sela aktifitas atau bila berkenan di sepanjang hari :
- Meminta Ampun ; Istighfar أَسْتَغْفِرُ الله الْعَظِيْمِ
- Mensucikan Dzatnya ; Tasbih سُبْحَانَ الله
- Mensyukuri PemberianNya ; Tahmid ألْحَمدُلِله
- Mengagungkan KebesaranNya ; Takbir ألله أكْبَر
- MengEsakan Dzatnya ; Tahlil لَا إله إلا الله
- Mendoakan KekasihNya dan bertwassul ; Sholawat أللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّد
Teman- teman bisa membacanya sebayak 3x/7x/10x/33x/100x, disetiap habis sholat atau dalam keadaan santai, alangkah syahdunya jika kita bisa mengikutsertakan hati disetiap lafadz diucapkan. Semoga Bermanfaat dan selamat mencoba!!!
Al-Faqiroh, 2020


