Saat kita sedang ada dalam perjalanan lalu menemukan hamparan alam yang didominasi warna hijau, ditambah kolaborasi lekuk lapis tanah yang membingkai, gunung yang tampak gagah di belakangnya, kemudian memandang gumpalan-gumpalan awan yang sedang asyik melayang layang tenang di luasnya langit biru tepat di atasnya, kita pasti berdecak takjub, mata kita seakan terpanah dibuatnya, tak kalah dengan bibir yang seketika tersenyum sejurus kemudian hati kita akan merasa tenang, nyaman, dan damai.
Hijau dan biru memang warna yang elok, warna yang menampilkan ketenangan dan kesegaran. Maka dari itu Baginda Nabi juga sangat menyukai warna hijau. Qiila hijau adalah warna surga.
Nah, sebab ada unsur ketenangan dan kedamaian saat memandang para hehijauan ini, kali ini aku mencoba adopsi si hijau. Ide untuk memilikinya muncul setelah melihat botol kaca bekas botol madu yang tak terpakai.
Segeralah meluncur ke dunia maya mencari tahu tanaman yang cocok dengan media air dan botol. Alhasil aku diperjumpakan dengan beragam foto tanaman sirih gading ini. Tanaman rambat yang bisa tumbuh dimana saja dengan perawatan yang sangat mudah sebab ia bukan tipe makhluk rewel yamg bisa ditempatkan dimana saja.
Dari dulu suka sekali jika melihat saudara, teman, tetangga atau orang-orang yang sempat dikunjungi rumahnya dengan aneka tanaman hijau dan aneka bunga yang menghiasi teras dan halaman rumahnya. Asri nan menyejukkan. Ingin juga berkecimpung dan berteman dengan mereka juga, tapi belum juga sempat. Di rumah pun tidak terbiasa dengan bertanam sebab kurangnya lahan dan tempat yang tak adaptif. Maklum rumahnya selalu rame sama anak kecil.
Namun akhir-akhir ini melihat banyak aktifis bertanam dan berkebun cukup ramai, jadi diri saya pingin ikut juga. Dan banyak juga tanaman tanaman yang bisa tumbuh di dalam ruangan. Cukup menarik dan bermanfaat juga.
Akhir tahun kemarin sempat coba membeli kaktus kecil, awalnya buat netralisasi ruangan eh jadinya terabaikan. Sempat bisa diperbaiki dan tumbuh sehat tapi emang pelupa jadinya ia tak terurus dan membusuk di sudut meja di belakang dispenser. Nyesel sekali, maaf kan aku ya kaktus. Huhuhu
Tanaman adalah makhluk hidup yang sama seperti kita, jika kita bersedia memilikinya maka kita juga siap menjaganya. Sebab kita makhluk yang saling membutuhkan. Darinya kita akan banyak mengenal sifat makhluk Tuhan yang lain, belajar sabar dan menghargai.
Ini juga bentuk (sangat kecil) ikhtiar saya ikut memperbanyak jumlah oksigen di bumi, meskipun kecil saya yakin ada manfaatnya.
Saya juga belajar dari sirih gading, bahwa ia tetap tumbuh di lingkungan manapun, di dalam ruangan atau di luar ruangan. Ia bisa beradaptasi dengan rumah baru yang ditempati, baik air atau tanah. Ia tidak pernah iri dengan tanaman lain sebab tidak berbunga atau berbuah, sifat neriman sirih gading tak pernah usai sepanjang akarnya yang terus menjalar atau menjuntai manis.
Meskipun sepanjang hidupnya ia hanya memunculkan daun, ia tetap percaya diri dan terus tumbuh. Menebar manfaat, menetralisir gas-gas tak sehat buatan manusia dan terus menampilkan yang terbaik di setiap daunnya yang selalu muncul dengan degradasi hijau kuning yang selalu berbeda, menambah keanggunannya yang tak pernah luntur.
Jadi semoga si hijau ini bisa jadi teman memulai lagi, bisa jadi ajang aku belajar telaten merawat dan sabar mengurusinya hingga ada hijau-hijau lain yang bakal menemaninya. Bismillah!!!


