Surat Rindu Untukmu

by - February 01, 2022


Assalamualaikum Le,

Gimana kabarnya? Kabar baik tentunya

Sudah lama rasanya mbak belum lagi memanggil namamu dalam tulisan panjang. Terakhir kali ada di Surat Rindu Untukmu. Dan kali ini mbak akan mengenangmu dan meluapkan rindu lagi dalam tulisan, sebab selain mengirimnya dalam ayat-ayat mangkus al fatihah, memanggilmu dalam tulisan seolah kita sedang bertatap muka dan duduk berdekatan.

Awal februari selalu menjadi monumen bagi keluarga khususnya mbak sendiri,  seperti hari ini. Kenapa? Sebab 18 tahun lalu bertepatan alunan takbir Idul Adha berkumandang, kamu ditakdirkan menjadi anak ibuk dan abi, dan adik bagi kami. Hadiah istimewa yang diberikan Sang Kuasa bagi kami semua.

Le, kali ini mbak mau berbagi cerita dan rasa sahaja.

Setiap kali mbak membaca deretan tanggal lahir murid-murid di kelas, angka dua nol nol empat selalu auto klik menerbangkan benak mbak ke sosokmu hingga tebersit "andai dia masih ada, pasti seperti mereka", "kalau dia ada, pasti sudah menjadi laki-laki remaja besar yang juga riweuh menata penampilan", "pasti dia bakal cerita temen ceweknya" dan banyak lagi. Tapi, disini dan sekaranglah mbak berada bukan pada alam imanijasi belaka yang tak nyata.

Jika dihitung, hari ini usia kamu memasuki tahap lulus bangku sekolah menengah atas.  Kiranya kamu melanjutkan ke pondok pesantren atau kuliah ya. Senang rasanya bisa menjadi teman diskusimu. Ah begitulah lamunan mbak ketika sejawatmu melintas di depan mata.

Oh iya Le, curhatan rasa rindu dan pilu sebab sepeninggalmu yang masih setahun dulu, telah menjadi awal baru bagi mbak untuk menekuni minat menulis. Dan dari kisahmu yang mbak abadikan dalam judul pertama buku pertama (tentunya dalam tulisan yang masih bau kencur) telah menambah yakin pada kiat yang sedang mbak jalani bahwa meskipun tulisannya masih jauh dari manis di benak pembaca, tapi jika ditulis dengan kehadiran hati yang jujur pasti akan sampai pada hati pembacanya dengan tepat. Siapa sih yang tidak sedih dan haru mengetahui keadaan yang sedang kamu dan kita hadapi. 

Le, mbak masih saja sering berandai-andai tentang kamu yang seharusnya masih di antara kami. Manusiawi bukan? Mungkin ibu abi dan yang lainnya juga sama. Barang kali kamu juga menyaksikan langsung dari sana.

Setiap kali kami mengenangmu bahkan menyebut namamu, seluruh sakit nan pilu di penghujung masamu itu seakan masih lekat di relung kami, masih bisa dirasakan oleh raga kami, membuat mbak dan kami semua berhenti berbicara seolah atmosfer tak berdaya ratusan hari itu tiba-tiba datang memenuhi udara kami.

Pernah suatu kali ada seseorang yang tak sengaja mengingat hari pergimu atau jenis sakitmu ketika kami sedang makan, alhasil nasi bercampur saus teriyaki yang sedang melintasi kerongkongan seakan kering kaku dan sukar ditelan. Sisa sisa sakitmu masih belum hilang di memori kami.

Kini hampir lima tahun dari kepergianmu, kami terus berjalan lagi, terus menjalankan kesempatan kehidupan yang diberikan oleh Allah sembari terus menempatkan hadiah istimewa di hati kami yang hadirnya membawa banyak pelajaran dan kebaikan untuk sekitarnya dan tak pernah lupa menyebutmu dalam munajat kami.

Hari ini, hari tanggal lahir kamu
Selamat Ulang Tahun, semoga Allah mengampuni semua salah dan khilaf yang sempat dibuat, semoga Allah menempatkanmu di tempat terbaik di sisiNya, semoga Allah mengumpulkanmu bersama orang-orang Sholih, dan semoga Allah menyampaikan rindu dan amal kebaikanmu untuk menemani masa tenang dan bahagiamu di dunia sana.

Jika kamu sedang dekat dengan orang solih bahkan bertemu Kanjeng Nabi, sampaikan salam kami untuk mereka, titipkan doa-doa yang sempat kau dengar dari kami kepada mereka, kelak doa kami lekas sampai kepada kekasih mereka, Allahu Robbul Izzah.

Oh iya, ponakan kita bertambah satu lagi, namanya Aluna adiknya Fafa. Sering-seringlah berkunjung di mimpi kami dan memeluk rindu kami ya...

Allahu yarham Ahmad Jiryan Assalafi, lahu Al fatihah...

Wassalamualaikum.

Menyambut Rojab, 1 Feb 2022
Yang senantiasa rindu
Mbak

You May Also Like

1 komentar

  1. Terasa banget rindunya.. Alfatihah buat jerry

    ReplyDelete

Silakan tinggalkan pesan, saran, masukan disini yaaa....

Powered by Blogger.