Bingkai Atma
Aku tahu dia bakal datang
Mampir lalu masuki ruangTak ada rencana harus tinggal
Malah singgah tuk bertempat
Dulu, sekadar lembaran belaka
Berwarna warni merindu sukma
Bermakna ribuan lini kisi rasa
Tersembunyi bersama kepul udara
Kini, tiap kali mata membuka jendela
Jingga selalu siaga menyapa
Tak tertahan tuk tak tuai senyum
Meski jiwa masih terburu berkumpul

Aku teringat kala menyaksikan air telaga
Sembari adu pandang dengan kilau cahaya
Berkelip memantulkan langit yang berkaca
Seraya bersilah memicingkan dua mata
Begitu dalam air beriak yang tenang
Bergelombang kecil digelitiki sepoi angin
Dia senantiasa bak dibingkai atma dingin
Bahkan di ruang panjang penuh lekang
0 komentar
Silakan tinggalkan pesan, saran, masukan disini yaaa....