Sepenggal Kisahku tentang Mbah Moen
![]() |
| Al 'Alim Al 'Allamah Syaikh KH. Maimoen Zubair Pengasuh PP Al Anwar Karangmangu Sarang Rembang Jawa Tengah |
Pada awal tahun 2015, aku berkesempatan untuk berkunjung ke rumah teman kuliah asal Rembang Jawa Tengah, tepatnya di daerah sarang. Kunjungan ini adalah kegiatan rutinan kelas kami yang kami namai Rihlah. Agendanya adalah bersilaturrahmi dengan keluarga teman-teman. Biasanya kami akan menyewa bis besar untuk perjalanan ini.
Rumahnya menjadi persinggahan pertama kami. sampainya disana, bis kami berhenti di tepi jalan karena tak cukupnya akses parkir bis. Kemudian kami harus jalan kaki untuk menuju rumahnya. Kami dibawa melewati sebuah gang yang ternyata masuk dalam kawasan pondok pesantren Al Anwar asuhan Kyai kharismatik KH. Maimun Zubair, yang mana ke'aliman dan teladan akhlaknya sudah terkenal seantero nusantara.
Kawan ku menunjukkan ndalem beliau yang memang berada diantara deretan rumah gang yang kami lewati. Ndalem beliau berjajar dengan rumah warga, depannya pun adalah jalan kampung yang bisa dilewati lalu lalang warga. Ndalem beliau berhadapan langsung dengan mushollah pesantren Al Anwar, tempat para santri biasa melaksanakan aktifitasnya peribadatan.
Suasana memasuki jalan area pesantren terasa begitu tenang, rupanya aura keluhuran ilmu dan akhlak beliau menguar ke seluruh atmosfer disekitarnya. Tampak setelah melewati ndalemnya ada bangunan pondok putra yang sebagian besar terbuat dari kayu, jemuran baju para santri terlihat asyik berkibar diantara gantungan didepan bilik kamar-kamarnya, hilir mudik santri dengan rupa khasnya membawa suasana salafi begitu terasa. Tampak sekali kesederhanaan dan tirakat dari pesantren dan santri disini.
Suasana memasuki jalan area pesantren terasa begitu tenang, rupanya aura keluhuran ilmu dan akhlak beliau menguar ke seluruh atmosfer disekitarnya. Tampak setelah melewati ndalemnya ada bangunan pondok putra yang sebagian besar terbuat dari kayu, jemuran baju para santri terlihat asyik berkibar diantara gantungan didepan bilik kamar-kamarnya, hilir mudik santri dengan rupa khasnya membawa suasana salafi begitu terasa. Tampak sekali kesederhanaan dan tirakat dari pesantren dan santri disini.
Aku masih tak banyak tau tentang pesantren ini tapi cerita karomah beliau dari kawanku sudah membuatku sangat kagum akan sosok kharismatik ini. Kemabalinya dari rumah kawanku, aku sangat berharap kami satu kelas bisa singgah di ndalem beliau meski sekedar duduk memandangnya saja atau mengaminkan doa-doa nya.
Hati ku membisik, aku harus punya kesempatan. Sengaja aku berjalan paling belakang, sepertinya tidak mungkin kita bisa ke ndalem beliau karena kita saja tidak berencana mengunjunginya dan tidak semua ingin mampir ke ndalemnya. Di sisi lain beliau juga ulama besar yang bukan sembarang orang bisa bertamu dan sepertinya butuh sowan khadamnya dulu untuk bertemu dan bertamu ke beliau.
Hati ku membisik, aku harus punya kesempatan. Sengaja aku berjalan paling belakang, sepertinya tidak mungkin kita bisa ke ndalem beliau karena kita saja tidak berencana mengunjunginya dan tidak semua ingin mampir ke ndalemnya. Di sisi lain beliau juga ulama besar yang bukan sembarang orang bisa bertamu dan sepertinya butuh sowan khadamnya dulu untuk bertemu dan bertamu ke beliau.
Aku sangat antusias sekali melihat sekeliling pondok. Mata ku terus menjamah setiap sudut bangunan sederhana kayu yang bertingkat itu. Sampailah kaki ku di depan ndalem beliau. Pintu depan beliau terbuka namun tak lebar, mata ku sudah bersemangat untuk segera mencari sang 'alim. Alhamdulillah mataku menangkap pemandangan indah siang itu. Beliau sedang duduk di kursi nya dengan taqwa putih dan terlihat ada beberapa orang di sekelilingnya. Rupanya memang sedang menjamu tamu. Aku berhenti sejenak dan mengabarkan kepada beberap teman lain. Tak apa hanya sebentar memandang beliau dari jauh, itu sudah cukup memuaskan hati dan mata ku yang setidaknya aku pernah melihat secara langsung seorang 'alim 'allamah negeri ini.
"Barang siapa yang menatap wajah seorang ulama kendato sekali pandangan saja, lalu hal itu membuatnya gembira, maka Allah akan menciptakan dari pandangan itu satu malaikat yang memohonkan ampun untuk dirinya hingga hari kiamat"
Begitulah hadist Nabi Muhammad saw. yang terabadikan dalam kitab Lubabul Hadist. Semoga aku termasuk dari orang-orang ini. Amiin
Kiprah beliau terus menerus di kabarkan di segala media. Sedari kecil dengan pendidikan ilmu agama yang mantab dari orang tua dan guru gurunya mengantarkan beliau menjadi pemuda yang cakap dan cendekia. Darah Nahdhiyin yang mengalir juga menjadi pemantik semangat beliau untuk bangsa dan agama. Beliau juga menjadi rujukan para guru-guru besar dunia dan para pemimpin negeri. Tak pernah surut tamu agung mengunjungi ndalem beliau. Ada yang mencari sanad keilmuan, ada yang menjadi utusan negerinya, silaturrahmi dan pastinya mengharapkan lantunan doa-doanya. Beliau bagai sumber air yang menyejukkan dahaga dan terus dicari setiap musafir yang haus petuah serta mengisi kantong bekal keilmuan yang perlu dicari. Beliau juga sering menjadi tamu utama di perhelatan acara akbar pemerintahan. Sebab sikap Nasionalisme beliau begitu membara dan mampu menyatukan Indonesia.
Sebelum akhirnya beliau fokus untuk menemani 24 jam santrinya seperti sekarang, beliau pernah berada di panggung pemerintahan menjadi wakil daerah Jawa Tengah. Pengabdian diri untuk agama dan bangsa yang beliau teladankan selalu menjadi semangat santri dan masyarakat agar menjadi manusia yang bermanfaat bagi yang lain.
Sebelum akhirnya beliau fokus untuk menemani 24 jam santrinya seperti sekarang, beliau pernah berada di panggung pemerintahan menjadi wakil daerah Jawa Tengah. Pengabdian diri untuk agama dan bangsa yang beliau teladankan selalu menjadi semangat santri dan masyarakat agar menjadi manusia yang bermanfaat bagi yang lain.
6 Agustus 2019 adalah hari yang mengejutkan bagi umat yang mengenal dan mengaguminya di seantero dunia. Tepat pada waktu pagi Makkah Al Mukarromah, beliau sang pelita Indonesia telah kembali kepada penciptaNya. Kabar duka dikabarkan oleh kerabat dan pengurus NU kota suci itu. Dalam hitungan detik penduduk bumi dan langitpun seakan merespon akan rasa haru dan sedih. Bumi Makkah seketika hujan mengiringi tindak beliau ke haribaanNya.
Matahari yang gagah dengan terik sinarnya seakan berduka jua hingga enggan menampakkan dirinya, Ia mengirimkan gumpalan awan abu-abu untuk menyelimuti langit makkah. Sekitar ratusan orang mengiringi kepergiannya hingga peristirahatan terakhirnya tanpa tersengat panasnya matahari. Tak hanya orang Indonesia, beberapa orang dari negara lain juga ikut mengantarkan beliau. Banyak yang berebut hanya sekedar menempelkan tangannya pada kain penutup jasad beliau. Dan jangan ditanya tentang tangis yang terjadi. Hampir semua yang mengenal, menyaksikan dan hadir dalam pemakaman beliau tak kuasa membendung air matanya.
Haru biru di bumi nusantara juga sangat terasa. Semua kalangan yang mengenalnya mengucapkan belasungkawa akan kepergiannya. Tak hanya umat islam saja, beberapa warga non muslim juga ikut serta mendoakan beliau. Laman - laman media sosial dipenuhi foto beliau dengan rangakaian doa-doa indah. Banyak untaian kalam beliau yang terus di ulang-ulang para netizen. Kehilangan sosok mutiara nusantara adalah kesedihan yang luar biasa bagi masyarakat Indonesia.
Alam sangat mengerti siapa saja penduduk bumi yang mulia, yang dirindukan surga dan yang sering digemakan namanya diantara langit dan bumi. Kini kita tak bisa seruang dimensi dengannya, harus bersiap dengan lembaran-lembaran rindu dalam penantian untuk berjumpa kembali dengannya.
Di sisi lain bahagia menyelinap diantara sedih peristiwa haru biru dzulhijah tahun ini, mengapa? Sebab putra pribumi, mutiara nusantara milik semua umat ini menutup usia di hari yang diharapakan banyak ulama, di bulan yang sangat mulia, pada tempat yang diimpikan. Beliau juga disemayamkan sesuai cita dan cintanya, yakni bersama orang-orang mulia dan dimulyakanNya.
Subhanallah, Masyaallah....
Aku mengagumi beliau, siapa yang mengenal dan tahu akan beliau pasti juga sangat mengidolakan beliau. Yang belum tersempatkan olehku, adalah membaca buku kumpulan nasihatnya, "Oase Kehidupan" . Sempat dalam beberapa kesempatan ingin membelinya tapi belum saja aku bertakdir memilikinya. Ketertarikanku akan untaian petuahnya yang banyak dituliskan di media sosial sangat pas dan cocok untuk aku khususnya, yang masih banyak belajar menjadi santri, menjadi warga Nahdhatul Ulama serta menjadi anak bangsa, dan hamba yang terus memperbaiki dalam hidup beragama dan bersosial yang baik dan benar.
Baik video, suara beliau atau sekedar tulisan dari kalimat beliau telah ampuh menundukkan ego yang kian menggebu. Kalimat sederhananya juga mampu menelusup ke relung hati yang penuh harap kemewahan. Logat jawa alusnya sangat tepat untuk kami yang memang terbiasa dengan bahasa jawa. Setiap ucapaan yang disampaikan dengan sepenuh hati memang akan sampai pada hati pula. Karena sejatinya di hatilah penggerak sikap dan laku kita dan sudah semestinya asupan dari para 'alim 'allamah lah yang terus kita butuhkan.
Maturnuwun mbah Yai Maimoen Zubair, telah mewariskan kami ilmu dan teladan yang luhur nan mulia, telah menjadi tokoh pemersatu bangsa dan menjadi semangat kami untuk terus bangga menjadi bagian umat Islam Nusantara. Semoga kami mendapatkan barokah dari panjenengan dan semoga kami diakui menjadi santri panjenengan.
Syaikhina Murobbi Ruhina Al 'Alim Al 'Allamah KH. Maimoen Zubair Wafat Di Makkah Al Mukarromah Pada Hari Selasa 6 Agustus 2019/ 5 Dulhijah 1440 dalam kondisi ber-haji. Dimakamkan di pemakaman mulia Jannatul Ma'la kota Makkah. Bersanding dengan makam Sayyidah Khodijah r.a dan para guru nya serta permata Nusantara Syaikh Nawawi Al-Bantani.
Syaikhina Murobbi Ruhina Al 'Alim Al 'Allamah KH. Maimoen Zubair Wafat Di Makkah Al Mukarromah Pada Hari Selasa 6 Agustus 2019/ 5 Dulhijah 1440 dalam kondisi ber-haji. Dimakamkan di pemakaman mulia Jannatul Ma'la kota Makkah. Bersanding dengan makam Sayyidah Khodijah r.a dan para guru nya serta permata Nusantara Syaikh Nawawi Al-Bantani.
إنا لله وإنا اليه راجعون
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟَﻪُ ﻭَﺍﺭْﺣَﻤْﻪُ , ﻭَﻋَﺎﻓِﻪِ ﻭَﺍﻋْﻒُ ﻋَﻨْﻪُ , ﻭَﺃَﻛْﺮِﻡْ ﻧُﺰُﻟَﻪُ , ﻭَﻭَﺳِّﻊْ ﻣُﺪْﺧَﻠَﻪُ , ﻭَﺍﻏْﺴِﻠْﻪُ ﺑِﺎﻟْﻤَﺎﺀِ ﻭَﺍﻟﺜَّﻠْﺞِ ﻭَﺍﻟْﺒَﺮَﺩِ , ﻭَﻧَﻘِّﻪِ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺨَﻄَﺎﻳَﺎ ﻛَﻤَﺎ ﻳُﻨَﻘَّﻰ ﺍﻟﺜَّﻮْﺏُ ﺍﻷَﺑْﻴَﺾُ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺪَّﻧَﺲِ ، ﻭَﺃَﺩْﺧِﻠْﻪُ ﺩَﺍﺭًﺍ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻣِﻦْ ﺩَﺍﺭِﻩِ , ﻭَﺃَﻫْﻼ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻣِﻦْ ﺃَﻫْﻠِﻪِ , ﻭَﺯَﻭْﺟًﺎ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻣِﻦْ ﺯَﻭْﺟِﻪِ , ﻭَﺃَﺩْﺧِﻠْﻪُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ , ﻭَﺃَﻋِﺬْﻩُ ﻣِﻦْ ﻋَﺬَﺍﺏِ ﺍﻟْﻘَﺒْﺮِ , ﻭَﻣِﻦْ ﻋَﺬَﺍﺏِ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ
Santri nya Santri beliau, 11 Dzulhijah 1440 H

0 komentar
Silakan tinggalkan pesan, saran, masukan disini yaaa....