Menerjemahkan Hal Baru
Sepanjang tahun 2019 ini, ada banyak tempat dan suasana
baru yang bisa aku datangi. Tempat dan suasana yang senagaja dan tak sengaja
didatangi. Meski masih ada di Indonesia. Bagiku mendatangi tempat baru adalah aktifitas yang harus dilakukan.
Menuju tempat itu bersama dengan orang-orang yang punya
tujuan sama, orang yang akrab dengan kita bahkan sendiri saja akan menambah rasa
bahagia.
Suasana dan tempat baru mana yang berhasil aku ada di
dalamnya?
Di awal tahun aku mulai memantapkan niat untuk mencoba
dunia baru “menulis” bermula dengan membuat blog, kemudian menulis apa saja
yang kiranya bisa ditulis, meskipun awal kali ada jeda bengong akan pembahasana
yang akan ditulis. Tapi dengan bantuan teman ku yang menantang untuk punya
target menulis memicu tekadku untuk bisa menulis banyak juga. Sebenarnya menulis
sudah aku uji coba pada diriku sejak masih duduk di bangku aliyah, tapi sekedar
diary. Aku seorang introver yang sulit mengungkapkan cerita pada orang laian,
bagiku menulis adalah salah satu katarsis yang tepat untuk menajdi luapan
ungkapan rahasia yang aku punya.
Masih di bulan-bulan awal, seseorang
mengenalkanku pada sebuah karya langka dan sangat istimewa bagiku. Sebuah kisah
yang diwujudkan dalam bentuk novel. Ini bukan novel biasa. Sebagai perempuan,
bagian dari wong jowo, serta seorang santri, novel yang ditulis sendiri
oleh bu Nyai dari jember ini mampu menumbuhkan minatku untuk menulis dan mencipta candu
membaca karyanya. Sebab tak hanya kisahnya saja, tapi ilmu tentang tiga point
tadi dan cara beliau berkarya telah memberikan inspirasi dan memacu tekad ku
untuk terus menulis.
Di pertengahan tahun, takdir
membawaku ke tanah nusantara yang lain. Yogyakarta. Kekhasan kota, budaya dan
orangnya selalu membuat jiwa rihlahku untuk bisa berlama-lama disana. Menjenguk
sekolah-sekolah besar yang pernah terbesrsit dalam hati untuk bisa menjadi
salah satu murid disana. Ada satu tempat buatan yang apik menjadi wahana
bagi pengunjung untuk merasakan sensai di masa lampau atau di negeri lain.
Bagaimana mereka menciptakan sudut tempat dan interior yang mirip dengan tempat
dan barang aslinya.
Momen yang paling membahagiakan
dan mengharukan adalah, hadirnya anak pikir dan rasaku, Prafrase Hari. Sebuah
buku yang berisi 128 lembar hasil depalan bulan aku menulis berhasil mewujudkan
salah satu harapan yang tak terbayang sebelumnya. Ya, menjadi penulis. Tak
berhenti tersenyum aku memnadang karya
jerih payah ku melawan pasukan malas disetiap ingin menulis. Meski masih banyak
kalimat yang tak sempurna, sudah berupa buku saja aku sudah senang serasa
terbang.
Selanjutnya aku berkesempatan
menjadi bagian dari orang berprestasi, melihat langsung mereka menelurkan
sebuah prestasi, menonton juga memberikan semangat di lapangan serta ikut serta
membanggakan kota asal dalam ajang pekan olahraga dan seni tingkat jawa timur,
yang kesemuanya dari santri.
Di ujung tahun, waktu dan
kesempatan mengajakku untuk berani mencoba berpergian jauh dengan trip yang
belum pernah dicoba. Aku bersama satu teman mengunjungi kota Kudus. Tujuan
utama kami tak lain tak bukan Makam Sunan Kudus, Syaikh Ja’far Shodiq. Salah
satu Wali songo yang masyhur paling ‘alim. Kami
menyebutnya mbonek. Kami menggunakan jasa kendaraan umum dan berbekal
tanya orang. Tapi insyallah dengan ridho Allah kami sampai dan bisa sowan ke
beliau.
“Dalam setiap perjalanan baru,
ada pelajaran yang digugu”
Pastilah kita di sepanjang
tahun ini menemui dan mersakan hal baru, entah dari suasana atau tempat baru. Darinya
kita akan belajar banyak hal, menimba ilmu yang banyak, mengenal orang lebih
banyak dan mengetahui dunia yang ternyata lebih luas dan lebih sadar betapa
besar dan Agungnya Kuasa Allah Ta’ala.
Belajar akan suatu hal baru akan
menjadikan kita tumbuh dan berkembang lebih baik, lebih dewasa secara fikir
ataupun perasaan. Entah itu dari suasana yang mendesak, mencekik atau mencekam.
Bukan hanya tawa, senyum yang tak usai lalu bahagia saja. Jika kita mau
menyadari, kemudian mengucap kalimat alhamdulillah, melapangkan hati untuk menerima semuanya
sungguh diri dan hati akan lebih kokoh dan tak mudah goyah dengan
kecrikil-kerikil ujian yang datang.
Apapun yang akan terjadi pada
satu detik kemudian dalam hidup kita, kita tidak pernah tahu, itu menjadi
rahasiaNya. Kita hanya perlu bersiap. Siapkan daya raga, hati yang lebar dan fikir yang
jernih serta pantang dan siap sedia dengan apapun kejutan Allah untuk kita.
Menerjemahkan hal baru yang kita hadapi perlu proses, tetap tenang dan fokus serta koneksikan selalu dengan wasilah yang Allah sediakan untuk kita agar nasib beruntung terus membersamai kita.
Menerjemahkan hal baru yang kita hadapi perlu proses, tetap tenang dan fokus serta koneksikan selalu dengan wasilah yang Allah sediakan untuk kita agar nasib beruntung terus membersamai kita.

0 komentar
Silakan tinggalkan pesan, saran, masukan disini yaaa....