Pembelajaran luring dengan titik tumpu pada pengurus mengharuskanku memperhatikan satu persatu mata pelajaran yang akan dibagikan kepada siswa. Beberapa pelajaran yang sudah lama sekali aku tak menyapanya dan enggan sekali melihat adalah mereka berbau hitung menghitung dengan duet erotisnya angka dan huruf. Karena beberapa tahun terakhir sudah sangat nyaman ditimang ilmu membaca diri dan lingkungan.
Ilmu hitung menghitung yang disebut matematika ini memang butuh tuntunan guru dalam setiap tahap penyelesaian soal hingga menulis angka terakhir setelah tanda sama dengan dan diakhiri garis panjang dibawahnya tidak bisa mereka tunaikan sebab keterbatasan sistem baru yang melarang guru bertemu muridnya. Alhasil mereka hanya menerima lembaran berisi materi, contoh soal dan penjelasan yang tanpa rambu rambu. Bagaiamana angka-angka itu berubah dan bagiamana fungsi tambah kurang kali bagi bisa berubah berbalik setelah pindah ke sisi lain tanda sama dengan. Mereka dituntut belajar dan berpetualang sendiri dari minimnya petunjuk tersebut. Berpikir dan mencoba untuk memasukkan angka-angka sesuai pemahaman sendiri itu yang bisa siswa lakukan. Kadang bisa bertemu dengan jawabannya dan seringkali buntu dan muncullah gerutu bosen, ngantuk dan sulit dari mereka.
Sistem model diatas sangat wajar jika mereka mengeluh. Sebagai pengurus kami membantu menjelaskan sebisanya, ada yang bisa membantu meski kadang ditengah menerangkan syndrome blockthinking mengahmpiri dan berujung tertawa bersama. Sesekali juga memanfaatkan Google. Alhamdulillah cukup membantu dan melegakan mereka.
Pagi ini, ku dapati wajah mereka memandang kertas putih dengan deretan huruf dan angka, rupanya mereka juga berpangku tangan melihat wajah heran di atas mereka. Beberapa serius hanya memandangnya, ada yang cekatan segera menukar angka-angka dan huruf x y itu disisi lain tampak pula mereka yang memilih menutup kelopak matanya sedari awal melihat deretan angka yang naik turun itu. Rekanku mencoba menyelesaikan bersama dengan mereka tapi masih saja berputar di dua baris awal. Ku tengok sebentar, logaritma. Materi logaritma yang dulu aku enggan sekali menatapnya, enggan sekali menaklukannya kini berjumpa lagi. Ku beranikan mencobanya. Baiklah sedikit bingung dibuatnya. Memang dari sononya tidak mencintai ya jadinya tidak telaten menuntaskannya. Akhirnya meminta bantuan bu google dan ketemulah soal yang sama. Meskipun ketemu dengan jawabannya dan separuh betul dari hasil percobaan menjawab tadi tapi masih saja tak bisa menemukan asal angka dan huruf yang baru muncul itu. Tak apalah yang penting sudah ketemu separuh dan anak-anak juga sedikit banyak paham.
Dulu aku suka matematika, suka karena perjalanan menuju tanda sama dengan yang ditawarkan penuh tantangan dan liku dan sajian nuansa misterinya juga unik. Tapi kadang ada bab-bab tertentu yang cukup pusing sekali aku dibuatnya sampai berkali-kali sama dengan tetap saja tak ketemu angka dan huruf yang sesuai dengan pilihan. Tapi sebenarnya kalau diminta belajar lagi ya mau saja asal benar-benar ada yang mengajari.
Sebelum berjumpa logaritma hari ini, aku telah khatam novel Andrea Hirata yang bertajuk Guru Aini. Novel laskar pelanginya yang mendunia juga sedikit memperkenalkan tokoh yang ahli matematika tapi di novel ini matematika yang dicap horor dan menakutkan ditampilkan sebagai ilmu hebat yang bisa menjadi solusi kehidupan pula. Matematika ditampilkan ramah dan disampaikan dengan tegas oleh tokoh-tokohnya.
Suatu kehormatan bagi seseorang yang bisa mendapatkan soal sulit dan ia dipersilahkan mengerjakannya, begitu petikan ucapan guru Desi. Suatu kebahagiaan bagi guru bisa memberikan murid pemahaman yang tepat dan benar sehingga murid cepat mengerti dan memahami pelajarannnya, meskipun harus ditempuh dengan metode yang berbeda pada setiap muridnya. Dan suatu kebahagiaan pula bagi siswa bisa mendapatkan hasil akhir dari perjuangannya menemukan jawaban sesuai dengan petunjuk gurunya. Begitulah sejatinya pesona guru dan murid.
Matematika adalah ilmu milik Allah. Di kehidupan dunia ini pastilah kita bertemu matematika meski dalam bentuk yang sangat sangat sederhana. Di dalam matematika nyatanya tidak sekedar hitung menghitung saja, Allah telah memberikan menyisipkan makna besar dan konsep hidup yang mantab jika benar-benar ada yang mau mempelajarinya, memahaminya da memanfaatkannya.
Memang tidak semua manusia lihai dalam mata pelajaran ini, tapi matematika sendiri sangat terbuka menerima siapa saja yang mau belajar tentangnya asal ia seseorang yang mau susah, mau dianggap terlalu lurus, mau dikatain yang aneh-aneh juga yang mau bangkit, mau mencoba, mau sabar, mau belajar dan belajar terus.
Semangat belajar para murid, mari katakan belum bisa untuk hal yang bagimu sulit dan teruslah mau mencoba dan mencoba serta belajar sebisa yang kamu bisa 💐

