Suatu hari usai berbicara panjang dengan seseorang tentang satu momen tragis yang menimpa salah seorang teman, saya baru menyadari akan makna yang tersirat dari sebuah momen yang terjadi pada satu hari di hidupnya. Seseorang itu menyebutkan "mungkin selama ini dia memang dipersiapkan dengan cara-cara seperti itu". Seketika saya berada di Aha moment. Iya, Sebuah persiapan, nah apa maksudnya? yuk mari kita coba uraikan!
Di sepanjang hari-hari yang kita lalui, pasti kita pernah dipertemukan dengan momen yang menyenangkan juga momen tidak menyenangkan atau bahkan menyedihkan. Momen-momen yang tak terduga dan bahkan tidak tertebak meskipun kita sudah sangat pandai menebak dengan tanda-tanda yang sudah nyata adanya. Mau tidak mau kita akan melewatinya sebagai bukti kita akan hidup, terkecuali mereka yang putus asa dan memilih pilihan mengakhiri hidup.
Seperti yang kita ketahui bersama, kita sebagai manusia yang diciptakan oleh Sang Pencipta telah diatur dengan bentuk dan jalan takdir yang paling baik melalui sepasang manusia yang kita panggil orang tua. Dari sini kita telah dipersiapkan oleh-Nya bahwa mereka adalah sebab kita bisa ada disini sekarang. Kita juga sama-sama meyakini dengan segenap iman bahwa pilihan Allah sangat baik untuk makhluknya, termasuk sepasang manusia yang telah membawa kita melihat dunia.
Selanjutnya kita akan menjalani kehidupan, bersama-sama dengan makhluk lain yang sudah Allah kirimkan di sekitar kita, untuk membantu kita menjalani hari-hari yang kemudian sangat berwarna. Dari sini perlu kita sadari bahwa kita beragam, yakni memiliki perbedaan. Mulai dari beda suku, agama, ras, kepercayaan, kemampuan dan lain sebagainya. Maka dari itu sudah sewajarnya manusia menyadari bahwa ada beberapa sisi dari diri kita yang tidak bisa disamakan dengan manusia lain atau makhluk lain.
Keragaman ini yang menjadikan kita bisa saling membantu dan mengisi kekurangan dari setiap kelebihan-kelebihan yang masing-masing kita miliki. Sebab keragaman yang dimiliki setiap makhluk khususnya manusia kita bisa melihat dan merasakan akan yang terjadi dengan kehidupan yang lain. Sehingga nantinya kita bisa memunculkan rasa menghargai dan menghormati terhadap kehidupan.
Kehidupan seorang manusia nyatanya telah dipersiapkan oleh Allah dengan sebaik-baiknya. Watak dan sifat yang melekat pada masing-masing kita meski ada yang datang sebab genitas atau lingkungan adalah bentuk sebuah persiapan akan kehidupan yang akan kita jalani. Situasi dan kondisi yang sudah kita alami juga menjadi tempaan untuk kita agar di hari yang lain bisa melewati dengan lebih tangguh dan percaya diri.
Maka dari itu, jika kita mau menyadari dan usaha banyak tahu tentang makna kehidupan, kita akan lapang hati dengan pemberian Nya. Situasi dan kondisi yang paling menyakitkan sekalipun akan bermakna bagi orang yang beriman akan Kuasa Tuhan yang Maha Kuasa. Orang-orang yang mampu melihat sisi harapan baik akan segala bentuk kondisi dan situasi yang dihadapi adalah orang-orang yang beruntung. Mereka sangat percaya akan ketetapan Tuhan untuknya, bahwa ketetapan itu akan menjadi terbaik di kemudian hari. Kemudian mereka akan tahu sikap dan perilaku yang tepat untuk momen yang dihadapi.
Manusia sudah dibekali nafsu dan akal untuk memikirkan, merasakan kemudian memilih dan melakukan sesuatu. Bagaimana seharusnya menjalani kehidupan juga sudah dibekali pedoman bahkan dikirim pula utusan-utusan Nya untuk menemani kita yang tidak memiliki kapasitas "mencari tahu" sendiri.
Memang kita tidak benar-benar tahu akan maksud kehidupan atau maksud Allah, kita dihadapkan dengan kesedihan yang panjang, kesulitan yang lama, kesenangan yang sekejap, atau harta yang sedikit. Baru pada satu hari pada suatu momen jika kita mau merenung dan menyadari bahwa apapun yang ada pada kita sampai hari ini dan situasi yang terjadi pada kita nyatanya adalah sebuah persiapan untuk hari ini dan kondisi ini. Maka dari itu sudah seharusnya kita berprasangka baik kepada takdir Allah, tidak berputus asa dan terus berusaha untuk berbuat baik dan menebar kebaikan.
ana 'inda 'abdi dzonni bih, Kata Allah, "Aku seperti prasangka hambaku kepadaku". Bagaimana prasangkamu akan suatu hal, seperti itulah Allah akan memberimu. Maka dari itu kita harus berusaha untuk mengatur dan mengelola dengan baik prasangka kita terhadap impian kita juga keberhasilannya, terhadap terbaiknya hari-hari yang kita lalui, dan hadiah terbaik yang Allah berikan untuk kita nanti.
Perlu kita ketahui lalu pahami, bahwa yang tidak menyenangkan adalah hal yang sulit diterima bagi sebagian banyak orang, tapi jika kita mau mencari tahu atau mau melihat dari sisi lain akan maksud dan tujuan hal itu hadir di hidup kita, maka secara berangsur hati kita akan mudah melapangkan diri.
Perlu terus kita ingat bahwa kehidupan yang kita jalani selalu membawa pesan manis dan pelajaran berharga. Saya tahu ini tidak mudah tapi tetaplah berusaha untuk hidup, berusahalah melakukan hal-hal baik sebab hari yang mengagumkan sudah menunggu di depan sana.
Sebab barangkali ini cara manis dan sayang Allah mempersiapkan diri kita untuk menghadapi hal besar yang menyambut kita di depan sana.
Specially for My Self, Di Ujung Mei 2021


