Kali ini saya akan berbagi Sagu Hati Perjalanan kepada teman-teman pembaca.
Salah satu
kegiatan yang paling saya sukai dan saya antusias karenanya adalah melakukan
perjalanan. Perjalanan, bertolak meninggalkan tempat singgah menuju satu tujuan
atau beberapa tujuan. Trip, tour, piknik, tamasya, travelling, vacation,
refreshing atau istilah-istilah lain yang berarti melakukan perjalanan
menyusuri bumi yang luas ini.
Perjalanan
selalu menumbuhkan semangat untuk menempuhnya, meski harus dengan waktu yang
lama, meski sudah jelas akan mendapat lelah, rempong, merogoh isi kantong juga
menguras banyak energi tapi semua itu akan terbayar dengan banyaknya oleh-oleh
yang didapatkan salah satunya yang paling dinanti adalah rasa bahagia.
Pergi ke suatu
tempat baik dekat atau jauh, baik dengan berjalan kaki atau berkendara selalu memberikan
oleh-oleh asal kita mau menyadari hal-hal besar, menyenangkan, hebat nan keren yang
ada di sekitar kita selama berlangsungnya perjalanan.
Bagi saya
sekadar keluar rumah untuk membeli sesuatu di warung depan dengan berjalan kaki
adalah perjalanan yaang menarik, meskipun banyak malas yang merangkul tubuh untuk tetap tinggal dengan kenyamanan
yang adakalanya bumerang bagi kita. Setiap langkah kaki yang meninggalkan pintu
rumah, akan menyambut tubuh kita dengan atmosfer bumi yang baru.
Di dalam
buku “Going Offline” tulisan Desi Anwar bahwa berjalan kaki adalah terapi yang
efektif bagi kita, selalu ada hal yang berbeda yang akan menyapa tubuh kita
saat berjalan kaki meski melewati rute yang sama dengan rentang waktu yang
berulang dan lama. Berjalan kaki dengan penuh kesadaran akan kehadiran hal-hal
besar di sekitar kita membuat kita bebas berimajinasi, membayangkan cerita
besar yang sedang dan pernah terjadi di dunia. Menurut beliau juga, berjalan
kaki sendirian di luar rumah akan meleburkan diri kita dengan apapun diluar
sana dan akan merasakan diri kita utuh dan sempurna.
Saya menyukai
perjalanan sebab saya akan mengetahui banyak hal, saya akan menerima banyak
hal, saya akan belajar banyak hal, saya akan menemukan banyak hal meski
sebenarnya hal itu tidak pernah hilang, saya akan menjumpai banyak hal dari sajian
semesta dan masih banyak sagu hati lainnya.
Tidak pernah
absen akan saya terima oleh-oleh dari setiap perjalanan yang saya lakukan, bahkan
perjalananannya tanpa sengaja atau tanpa rencana, meski seringnya bukan dalam
bentuk barang. Sebaliknya Ilmu, wawasan, pengalaman, dan orang-orang yang hadir
disana.
Saya banyak
menyadari bahwa perjalanan telah membawaku kepada hal-hal baru. Saya akan
bertemu dengan orang-orang yang mungkin hanya sekali seumur hidup saya bertemu
dengan orang tersebut, saya menjumpai
beragam jenis cara manusia menajalani kehidupan ini. Saya selalu takjub dan
mencoba mengucap syukur atas perjalanan yang mempertemukanku dengan banyak
orang meski hanya sekadar sekilas tampak wajahnya.
Banyak sekali
manusia di bumi ini ya, aneka raut wajah berhasil tertangkap penglihatan saya. Semuanya
memiliki kisahnya masing-masing, mereka sedang menjalani takdir yang berusaha
diterimanya dengan lapang dan dijalaninya dengan semangat yang berakhir pasrah.
Hal yang pali
saya suka adalah menatap bentang langit dan keindahan yang disajikan alam di
sepanjang kaki atau roda kendaraan saya berputar. Saya akan betah memandang
birunya langit yang ditambah gerombolan awan-awan putih dengan aneka macam
bentuknya, ceria sekali mengambang santai di atas sana.
Alam selalu
menampilkan wajah terbaiknya. Pelipur selalu mengiringi di sekitarnya yang akan
membawa kesembuhan bagi yang terluka bahkan ketika mereka datang dengan cara
yang berbeda bahkan menyakitkan bagi manusia sejatinya mereka membawa pelajaran
yang indah, tapi cukup sulit untuk menerima yang akhir ini.
Daripada wajah
amarahnya, alam lebih banyak menampilkan wajah cantinya. Sajian yang
dihidangkan selalu memeluk manusia yang lelah dengan ambisi nafsunya, yang
kecewa dengan banyak harapan yang dibuatnya sendiri.
Saya merasa
lapang dengan sajian semesta, selalu menerima cucuran bahagia yang dikucurkan
dari mereka. Keindahannya menjadi
ketenangan batin dan tambahan energi bagi raga. Maka dari itu kita perlu
menjaganya dan merawatnya juga menyayanginya seperti kita memperlakukan diri
kita, agar wajah ceria dan cantiknya selalu bisa kita nikmati.
Banyak sekali
ilmu yang saya pelajari dari perjalanan, yang paling saya suka adalah saya akan
bertemu dengan diri saya sebenarnya, yang bisa melakukan apapun sesuka saya dan
meluapkan apapun yang saya ingin.
Ada banyak ilmu
yang saya peroleh, baik dari perjalanan itu sendiri atau dari orang-orang yang
saya temui atau bahkan dari tulisan dan
gambar yang tersedia di sepanjang perjalanan. Semesta memang menjadi tempat dan
guru terbaik dalam mengajari saya akan banyak hal.
Salah satu hal
yang tidak lama ini saya dapatkan adalah ilmu berbagi doa. Ilmu ini saya
peroleh dari guru saya. Setiap keluar rumah sempatkan diri kita berdoa untuk
siapapun orang-orang yang kita lihat meski kita tidak mengenalnya. Apalagi
kepada orang yang mungkin belum berkesmpatan memliki yang sedang kita miliki.
Berdoa untuk kebaikan dan kelancaran kegiatan hari ini, mendoakan agar
dilimpahi rizki yang penuh barokah, boleh seperti ini.
Selanjutnya,
saya pernah berada dalam perjalanan dengan seorang rekan sekaligus guru, setiap
beliau melewati pemakaman, beliau akan segera mengirimkan fatihah kepada ahli
kubur meskipun tidak perlu berhenti.
Sikap ini memang doanjurkan dalam ajaran
agama kita untuk mendoakan setiap kita yang mengunjungi pemakaman, ada doa
khusus tapi saya saja yang tidak mempraktikkan. Tapi cara beliau menjalankan
sunnah yang lebih dari doa yang diajarkan merupakan ilmu yang bermanfaat, saat
ini bagi saya untuk terus istiqomah saya lakukan. Jadi, tidak hanya saat
berkunjung tapi setiap melewati pemakaman.
Perjalanan juga
memberikan saguhati Pengalaman, bersambung ....
0 komentar
Silakan tinggalkan pesan, saran, masukan disini yaaa....