Sagu Hati Perjalanan (1)

by - November 21, 2021

 

Kali ini saya akan berbagi Sagu Hati Perjalanan kepada teman-teman pembaca.
Salah satu kegiatan yang paling saya sukai dan saya antusias karenanya adalah melakukan perjalanan. Perjalanan, bertolak meninggalkan tempat singgah menuju satu tujuan atau beberapa tujuan. Trip, tour, piknik, tamasya, travelling, vacation, refreshing atau istilah-istilah lain yang berarti melakukan perjalanan menyusuri bumi yang luas ini.

Perjalanan selalu menumbuhkan semangat untuk menempuhnya, meski harus dengan waktu yang lama, meski sudah jelas akan mendapat lelah, rempong, merogoh isi kantong juga menguras banyak energi tapi semua itu akan terbayar dengan banyaknya oleh-oleh yang didapatkan salah satunya yang paling dinanti adalah rasa bahagia.

Pergi ke suatu tempat baik dekat atau jauh, baik dengan berjalan kaki atau berkendara selalu memberikan oleh-oleh asal kita mau menyadari hal-hal besar, menyenangkan, hebat nan keren yang ada di sekitar kita selama berlangsungnya perjalanan.

Bagi saya sekadar keluar rumah untuk membeli sesuatu di warung depan dengan berjalan kaki adalah perjalanan yaang menarik, meskipun banyak malas yang merangkul  tubuh untuk tetap tinggal dengan kenyamanan yang adakalanya bumerang bagi kita. Setiap langkah kaki yang meninggalkan pintu rumah, akan menyambut tubuh kita dengan atmosfer bumi yang baru.

Di dalam buku “Going Offline” tulisan Desi Anwar bahwa berjalan kaki adalah terapi yang efektif bagi kita, selalu ada hal yang berbeda yang akan menyapa tubuh kita saat berjalan kaki meski melewati rute yang sama dengan rentang waktu yang berulang dan lama. Berjalan kaki dengan penuh kesadaran akan kehadiran hal-hal besar di sekitar kita membuat kita bebas berimajinasi, membayangkan cerita besar yang sedang dan pernah terjadi di dunia. Menurut beliau juga, berjalan kaki sendirian di luar rumah akan meleburkan diri kita dengan apapun diluar sana dan akan merasakan diri kita utuh dan sempurna.

Saya menyukai perjalanan sebab saya akan mengetahui banyak hal, saya akan menerima banyak hal, saya akan belajar banyak hal, saya akan menemukan banyak hal meski sebenarnya hal itu tidak pernah hilang, saya akan menjumpai banyak hal dari sajian semesta dan masih banyak sagu hati lainnya.

Tidak pernah absen akan saya terima oleh-oleh dari setiap perjalanan yang saya lakukan, bahkan perjalananannya tanpa sengaja atau tanpa rencana, meski seringnya bukan dalam bentuk barang. Sebaliknya Ilmu, wawasan, pengalaman, dan orang-orang yang hadir disana.

Saya banyak menyadari bahwa perjalanan telah membawaku kepada hal-hal baru. Saya akan bertemu dengan orang-orang yang mungkin hanya sekali seumur hidup saya bertemu dengan orang tersebut,  saya menjumpai beragam jenis cara manusia menajalani kehidupan ini. Saya selalu takjub dan mencoba mengucap syukur atas perjalanan yang mempertemukanku dengan banyak orang meski hanya sekadar sekilas tampak wajahnya.

Banyak sekali manusia di bumi ini ya, aneka raut wajah berhasil tertangkap penglihatan saya. Semuanya memiliki kisahnya masing-masing, mereka sedang menjalani takdir yang berusaha diterimanya dengan lapang dan dijalaninya dengan semangat yang berakhir pasrah.

Hal yang pali saya suka adalah menatap bentang langit dan keindahan yang disajikan alam di sepanjang kaki atau roda kendaraan saya berputar. Saya akan betah memandang birunya langit yang ditambah gerombolan awan-awan putih dengan aneka macam bentuknya, ceria sekali mengambang santai di atas sana.

Alam selalu menampilkan wajah terbaiknya. Pelipur selalu mengiringi di sekitarnya yang akan membawa kesembuhan bagi yang terluka bahkan ketika mereka datang dengan cara yang berbeda bahkan menyakitkan bagi manusia sejatinya mereka membawa pelajaran yang indah, tapi cukup sulit untuk menerima yang akhir ini.

Daripada wajah amarahnya, alam lebih banyak menampilkan wajah cantinya. Sajian yang dihidangkan selalu memeluk manusia yang lelah dengan ambisi nafsunya, yang kecewa dengan banyak harapan yang dibuatnya sendiri.

Saya merasa lapang dengan sajian semesta, selalu menerima cucuran bahagia yang dikucurkan dari mereka. Keindahannya menjadi  ketenangan batin dan tambahan energi bagi raga. Maka dari itu kita perlu menjaganya dan merawatnya juga menyayanginya seperti kita memperlakukan diri kita, agar wajah ceria dan cantiknya selalu bisa kita nikmati.

Banyak sekali ilmu yang saya pelajari dari perjalanan, yang paling saya suka adalah saya akan bertemu dengan diri saya sebenarnya, yang bisa melakukan apapun sesuka saya dan meluapkan apapun yang saya ingin.

Ada banyak ilmu yang saya peroleh, baik dari perjalanan itu sendiri atau dari orang-orang yang saya temui  atau bahkan dari tulisan dan gambar yang tersedia di sepanjang perjalanan. Semesta memang menjadi tempat dan guru terbaik dalam mengajari saya akan banyak hal.

Salah satu hal yang tidak lama ini saya dapatkan adalah ilmu berbagi doa. Ilmu ini saya peroleh dari guru saya. Setiap keluar rumah sempatkan diri kita berdoa untuk siapapun orang-orang yang kita lihat meski kita tidak mengenalnya. Apalagi kepada orang yang mungkin belum berkesmpatan memliki yang sedang kita miliki. Berdoa untuk kebaikan dan kelancaran kegiatan hari ini, mendoakan agar dilimpahi rizki yang penuh barokah, boleh seperti ini.

Selanjutnya, saya pernah berada dalam perjalanan dengan seorang rekan sekaligus guru, setiap beliau melewati pemakaman, beliau akan segera mengirimkan fatihah kepada ahli kubur meskipun tidak perlu berhenti. 

Sikap ini memang doanjurkan dalam ajaran agama kita untuk mendoakan setiap kita yang mengunjungi pemakaman, ada doa khusus tapi saya saja yang tidak mempraktikkan. Tapi cara beliau menjalankan sunnah yang lebih dari doa yang diajarkan merupakan ilmu yang bermanfaat, saat ini bagi saya untuk terus istiqomah saya lakukan. Jadi, tidak hanya saat berkunjung tapi setiap melewati pemakaman.

Perjalanan juga memberikan saguhati Pengalaman, bersambung ....

You May Also Like

0 komentar

Silakan tinggalkan pesan, saran, masukan disini yaaa....

Powered by Blogger.