Benak Malam
Matahari melambai tuk berpamitan
Di pintu jingga senja yang temaram
Tak perlu menunggu lama untuk tampak
Kerlip bintang pada bentang langit gulita
Timbul berpendar pada angkasa hitam
Mereka bak alarm untuk malamku
Pengingat tuk merebahkan punggung
Sebab siang memaksanya terus tegak
Leher yang sedari tadi menyangga kepala
Sejujurnya pun merasakan lelah, sebab
Tak hanya tempurung tengkorak dipangkunya
Berisik isinya juga mengendorkan para urat
Menerima dengan dan tanpa sengaja
Apapun hasil tangkapan para indera
Kian riuh sesaat mereka bersua di dalam sana
Aroma embun hingga udara senja
Menjadi saksi perolehan mata dan telinga
Semesta menderma keheningan malam
Bagi punggung yang perlu berbaring
Namun, tidak bagi di dalam tempurung
Derma malam baginya awal riuh dimulai
Namun, tidak bagi di dalam tempurung
Derma malam baginya awal riuh dimulai
Sepoi angin yang mengiringi malam
Memang menyelimuti raga yang lelah
Namun, tak cukup bagi di dalam benak
Mereka semakin asyik beradu argumen
Mereka sedang sibuk menertibkan tanya
Yang berebut tempat terdepan
Mereka sedang sibuk menertibkan tanya
Yang berebut tempat terdepan
Gusar bergegas peroleh jawaban
Agar kepuasan segera menjadi miliknya
0 komentar
Silakan tinggalkan pesan, saran, masukan disini yaaa....