30 hari pertama tahun ini saya dapat merayakannya dengan kegiatan yang begitu manis, terpantau padat bahagia dan penuh tenteram. Bukan sebuah perayaan besar sekadar berkumpul dengan teman-teman untuk makan bersama. Namun rasanya mengalahkan euforia perayaan. Atmosfernya sungguh menyenangkan sekaligus bisa menjadi momentum pengisian baterai energi dan semangat yang habis dieksploitasi tuntutan manusia.
Alhamdulillah...
Meski sepanjang januari penuh dengan hari-hari yang melelahkan sekali, bisa bertemu mereka, melakukan beberapa aktivitas bersama mereka, berbincang-bincang hal-hal sepele dan sesekali menumpahkan keluh kesah dengan mereka seakan melipur keletihan yang kian pelik tapi terbayar dengan kebersamaan bersama mereka.
Kemudian saya berpikir, tak pantas bagi saya terus menerus memenangkan keluh kesah atas kesulitan dan kegundahan yang sedang saya hadapi, jika mereka masih berada di sekeliling saya. Uhuuyyy.
Baru saja saya baca tulisan dari Robert Waldinger (Psikiater, Psikoanalisis) yang menulis "Jika kalian mau memilih satu kegiatan yang membuat lebih bahagia dan sehat, maka perhatikan hubungan kita dengan orang lain. Sila luangkan waktu untuk menghabiskan waktu bersama orang yang kamu cinta dan rindu"
Pak Robert juga berbagi tips untuk memiliki koneksi yang lebih baik :
1. Tetapkan rutinitas dengan orang terpenting di hidup kita
2. Hidupkan hubungan kita dengan melakukan hal baru
3. Jalin ikatan untuk hal penting dan menarik
4. Sering bercakap-cakap santai terkait hal-hal receh
Jadi ceritanya, sebelum januari tiba, saya sudah dilanda overthinking karena runtutan kegiatan yang padat telah menanti, tapi nyatanya bisa dilampaui meski tertatih, bisa diselesaikan meski harus sempoyongan akibat bobolnya pertahanan mental dan fisik.
Nah, demi meredam overthinking yang kian membuncah, saya menguatkan diri dengan doa dan berusaha husnudzon atas takdir. Saya sadar bahwa kekuatan saya hanya datang dari Sang Maha Kuat. Jadi, kemana lagi harus meminta dan merengek kalau bukan kepadaNya. Saya juga teringat nasihat dari salah seorang Kiai, bahwa setting takdir Allah kepada hambanya yang dirasa berat memang benar adanya, memang dibuat seperti itu. Berat, galau dan tidak nyaman dengan urusan dunia. Kenapa? agar hambaNya tidak bergantung pada selainNya dan agar hambaNya kembali kepada tempat seharusnya. Allah Maha Tahu tentnag kita. Sungguh indah sekali Allah mengaturnya tapi kita saja yang sering tidak bersabar. Saya khususnya.
Sudah terbayangkan seperti tidak mampu tapi pada akhirnya saya bisa dan mampu. Apalagi dukungan sekitar yang menambah energi menghadapi keharusan yang kudu dilakukan. Saya jadi yakin kalau saya bisa. Iya hadirnya kaliaaannnn.
Terima kasih ya Allah, saya sudah merasakan doa terkabul. Terima kasih banyak sekali sudah menghadirkan mereka di wana hari yang penuh ketidakpastian.
Terima kasih orang-orang baik yang sudah setia dan sedia membersamai saya (baik yang hadir fisik atau via layar gawai), bertahan atas diri saya dan memberi energi besar untuk saya yang banyak kurang. Semoga kita bisa mengambil manfaat dari hubungan kita dan mohon maaf yaaa jika hadir saya sedikit membebani hari-hari kalian. Jazakumullah. Love u most ❤

0 komentar
Silakan tinggalkan pesan, saran, masukan disini yaaa....